Minggu, 21 Juli 2013

mimpi kemaren malem part I

 nahhh.... hellooo lagii nihhh!!!!
 apasih sok kenal...

disini ada saya lagi nih! ini saya mau nge post, tentang mimpi saya kemaren malem, kalo kurang bagus sorii yaaaa, kan saya anak baruuu...


Arak-arakan berjalan dengan kemeriahan dan suka cita seluruh kota. Keceriaan memenuhi jalan-jalan disekitar  alun-alun dan gedung walikota. Lagu-lagu yang menyiratkan kebahagiaan berkumandang seiring dengan suara music yang ceria. Kesenangan dan suka cita berkumpul disini, meski kabut tebal menyelimuti perayaan ulang tahun kota kecil yang bahagia ini.

Aku dan keluargaku juga merayakannya. Kami datang ke gedung walikota untuk melihat perayaan langka ini. Aku dan keluargaku memang sengaja datang ke perayaan yang dirayakan oleh banyak orang. Ini membuat suasana menjadi meriah dan hangat, kami yang masih baru dikota ini, jadi lebih mudah mengenal orang-orang sekitar yang tinggal dikota baru kami ini.

Sebenarnya, aku tidak begitu menyukai perayaan besar-besaran.  Terlalu banyak orang, dan sempit. Apa lagi banyak sampah, dan berdesakan. Aku benci hal itu. jadi, ayahku menyuruhku untuk melihat perayaan dari atas gedung walikota. Dan dia menyuruh tetangga baru kami untuk menemaniku melihat perayaan.

Danny. Dialah orang yang ayah minta untuk menemaniku disini. Jujur saja jika bukan dia yang menemaniku, aku sudah tidak mau berdiri di atap gedung ini dengan sebuah teropong payah yang sudah sedikit berkarat. Aku tentu lebih memilih duduk santai dirumahku sambil melihat perayaan ini dari layar televisi. Tapi karna dia sangat baik padaku, disinilah aku, diatap gedung walikota.

“jadi, setiap tahun perayaan ini dirayakan?” tanyaku pada Danny sambil melihat perayaan heboh dibawah sana.

Danny mengangguk.” Begitulah, tapi tak setiap ada perayaan aku datang,”

“kau selalu merayakannya dari atas sini?” tanyaku lagi.

“tidak, terkadang aku ada dibawah sana bernyanyi dan ikut bersorak”

Aku tertawa kecil. “ hei, kau mau lihat perayaan dari teropong ini?” kataku menawarkan.

Danny tersenyum. Dia lalu berjalan pelan kearahku dan melihat teropong yang berada disebelah kananku. Danny lalu mendekatkan matanya pada salah satu sisi teropong. Dia terlihat asik dengan teropong itu. mulutnya tersenyum, dan sesekali menggumamkan kata’wow’.

Aku mengamati profil Danny. Rambut hitamnya yang berantakan dibiarkan saja tertiup angin. Postur tubuhnya yang tinggi , dan wajahnya yang menawan mengherankanku dengan tidak ada cewek-cewek penggemar fanatic dibelakangnya. Tanpa sadar, aku tersenyum saat memandangnya.

“wow, ini keren!” gumam Danny. “kau harus lihat ini! Dan, hei! Itu keluargamu!” kata Danny. Dia beranjak dari teropong dan menceritakan yang dia lihat kepadaku.

“kau tahu, mungkin aku sedikit mulai menyukai kota ini setelah mendengar ceritamu,” kataku sambil tersenyum.

“kau belum mendengar ceritaku yang lainnya dikota ini,” kata danny.

“Hei  Danny!!” teriak seseorang dari belakang kami. Aku spontan menengok kesumber suara.  Diasana ada seorang laki-laki dengan tubuh jenjang. Dia berlari sambil melambaikan sebuah map kertas berwarna kuning. Kabut tipis membuatku sulit melihat wajahnya dari sini.

“ billy? Kau tak ikut dalam pawai?” Tanya Danny heran.

Laki-laki itu tertawa kecil.” Aku punya yang lebih baik dari itu.” katanya sambil memperlihatkan map yang dia bawa.

Danny yang tadinya berekspresi heran dengan kedatangan billy langsung merubah total ekspresinya menjadi sangat bersemangat.” Kau mendapatkannya!!”

Sebenarnya sejak pertama kali aku pindah kekota ini, aku sudah mengenal billy. Dia membatu keluargaku mengangkat barang-barang kami dan memasukannya kedalam rumah. Keluarganya juga sangat ramah, mereka sering mengundang kami makan malam.

“kalian membicarakan apa?” tanyaku agar bisa sedikit bergabung dalam kebahagiaan mereka.

“ini, pemberitahuan kalau aku diterima di hazlage!” kata billy bersemangat.

“wah, itu keren! Pasti kau sangat menginginkan hal ini! Selamat ya!” kataku sambil tersenyum, meski aku tidak tau apa itu hazlage.

Billy dan danny lalu berbicara tentang kesenangan mereka. Sepertinya, billy dan danny sangat dekat. Buktinya saja saat billy punya kabar yang baik, danny menyambutnya dengan gembira. Mereka seperti sudah akrab sejak lahir.

Karena danny dan billy sedang asik mengobrol,aku lalu melihat kearah pawai yang sedang berlangsung dengan meriah dibawah sana. Aku melihat boneka besar yang berwarna kuning kehijauan yang diarak keliling kota. Karena iseng, aku lalu mengarahkan teropong yang memang sudah dipasang di atap gedung ini untuk melihat pemandangan kota kearah langit yang berkabut. Awalnya aku melihat awan kabut yang biasa, tapi lama-lama aku menyadari ada seseorang disana. Dan, dia,terbang!

Orang itu nampaknya perempuan muda. Gadis itu melayang diudara dengan posisi berdiri dengan tangan yang lurus kebawah. Dari kedua tangannya yang menghadap kebawah itu ada putaran angin kecil yang berbentuk mirip kerucut. Sepertinya putaran angin itulah yang membuatnya terbang. Dia mengenakan pakaian berwarna dominan hitam dan ungu tua dengan motif-motif yang kuno tapi model pakaian yang menarik. Saat kulihat wajahya, dia seperti sedang menonton pawai perayaan yang sedang berlangsung dibawahnya. Aku melihat wajahnya dengan teliti. Wajahnya terlihat baru untukku, dan, deg!

Gadis terbang itu melihat kearahku!! Dan dia tersenyum!!

Aku buru-buru melepaskan pandangan mataku dan menjauhi teropong sambil sedikit berteriak. Danny dan Billy yang tadi sedang mengobrol dengan sukacita langsung heran denganku.

“ ada apa ?” Tanya danny.

Tanganku gemetar. Mataku tertuju pada gadis terbang yang masih terlihat olehku. Dia masih melihat kearahku. Aku tidak tau apa dia masih tersenyum atau melihatku dengan ekspresi heran seperti danny dan billy. Tapi, aku yakin aku akan lebih baik tidak mengetahuinya.

“gadis itu terbang!!” kataku sambil menunjuk kearah gadis yang kulihat terbang tadi.

“terbang? Maksudmu, terbang?” kata billy tidak yakin.

“ya! Dia terbang! Dia terbang dengan pusaran angin kecil dari tangannya!!  Se,seperti ini!!” kataku sambil meperagakan gadis misterius itu terbang. “dan,  dia tersenyum padaku!!”

Ekspresi wajah billy dan danny sedikit berubah.  Mereka terlihat lebih kaget dari pada heran.” Pusaran angin? Dari kedua tangannya maksudmu??” Tanya danny.

Aku mengangguk. “dia terbang diatas gedung itu! dia seperti sedang melihat perayaan!” kataku sambil menunjuk tempat gadis terbang itu tadi. “kalian harus cepat melihatnya! Sebelum dia menyadarinya dan pergi!!”

Danny lalu melangkah kearah teropong. “aku tidak merubah arah teropongnya tadi, kau masih bisa melihatnya dari teropong ini!” kataku. Dia lalu melihat arah yang kutunjuk tadi dengan teropong.

si anak baru

helooo!!!!!! maaf ya, saya anak baru mau belajar gimana jadi blogger...., jadiii, kalo blognya masih garing dan kurang bagus..., kan namanya juga baru belajarrrr...., jadi minta bantuan buat bikin blog ini nambah bagus yaaa..., kayak adek saya si bagus, hehehe....